Hijab for Sisters

Keterampilan Membaca Buku, Penting Dikuasai

Keterampilan membaca buku

Kalau berbicara tentang “keterampilan”, jarang yang otomatis mengaitkannya dengan keterampilan membaca. Biasanya langsung nyambung dengan keterampilan menjahit, otomotif, servis hape, atau keterampilan kriya seperti menganyam, membatik, dan merajut.

Membaca buku saja masih belum menjadi keseharian kita. Apalagi keterampilan membaca buku. Apaan lagi, tuh?

Lebih lanjut lagi, memangnya penting ya menguasai keterampilan membaca?

Daripada semakin panjang bertanya-tanya, yuk lah kita berkenalan dengan jenis keterampilan yang satu ini. Bukankah kata orang bijaksana bijaksini, tak kenal maka tak sayang? Eh, ada juga sih yang sudah kenal tapi tak kunjung sayang.


Keterampilan Berbahasa

Terampil berbahasa
Terampil mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.

Keterampilan membaca merupakan bagian dari keterampilan berbahasa. Meskipun mungkin tidak kita sadari, keterampilan berbahasa ini ada dalam aktivitas kita sehari-hari.

Cuma yaaa, tingkatannya saja yang kemungkinan berbeda-beda. Ada yang sangat terampil, ada yang tidak terampil.

Keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa.

Henry Guntur Tarigan mengelompokkan keterampilan berbahasa ini menjadi empat macam, yaitu:

  1. keterampilan mendengar (menyimak),
  2. keterampilan berbicara,
  3. keterampilan membaca, dan
  4. keterampilan menulis.

Keterampilan mendengar (menyimak) dan membaca merupakan kemampuan bahasa reseptif, yaitu kemampuan dalam menerima dan memahami pesan yang disampaikan orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.

Adapun keterampilan berbicara dan menulis termasuk kemampuan bahasa produktif (ekspresif), yaitu kemampuan dalam menyampaikan pesan kepada orang lain, secara lisan atau tulisan.

Kalau ditanya mana keterampilan yang paling sulit ... jawabannya subjektif, deh. Bagi Ada Resensi, yang paling sulit adalah keterampilan berbicara. Terlebih berbicara yang bukan sekadar mengeluarkan kata-kata, tetapi juga bermakna dan dapat dipahami dengan baik oleh orang yang mendengarnya.

Bagi orang lain, mungkin yang paling sulit adalah keterampilan mendengar (tepatnya, mendengarkan). Hm ... kebanyakan orang inginnya didengarkan, tetapi sulit mendengarkan.

Kabar baiknya, keterampilan berbahasa ini bisa dilatih. Tentu saja termasuk melatih keterampilan membaca.


Menguasai Keterampilan Membaca Buku

Definisi membaca buku dapat Teman-teman baca lagi pada artikel Membaca Buku, Pengertian dan Jenisnya. Yang pasti, dalam membaca buku ada kata-kata tertulis yang harus kita pahami maknanya.

Kalau sekadar membunyikan kata-kata tanpa memahami maknanya, itu belum dapat disebut terampil membaca buku.

Keterampilan membaca yang baik tidak didapat begitu saja. Sama halnya dengan keterampilan merias wajah. Tidak begitu saja kita kuasai, bukan?

Berikut ini beberapa latihan yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan keterampilan membaca buku:

1. Frekuensi membaca

Seberapa sering kita membaca dalam satu hari, satu minggu, atau satu tahun? Adakah yang hanya membaca satu buku dalam satu tahun?

Semakin sering kita membaca buku maka keterampilan kita dalam membaca pun akan semakin terasah.

2. Jenis buku yang dibaca

Membaca beragam jenis buku juga dapat meningkatkan keterampilan kita. Selain membaca buku nonfiksi, baca pula buku fiksi.

Kedua jenis buku ini memiliki materi dan gaya penyampaian yang berbeda tetapi bisa memperkaya kemampuan kita dalam membaca.

3. Mencatat kata-kata baru

Ketika membaca buku, sangat mungkin kita akan menemukan kata-kata baru atau kata-kata yang tidak kita pahami artinya. Catatlah kata-kata tersebut, lalu cari artinya di kamus.

Dengan cara itu, kita akan lebih memahami isi buku, sekaligus menambah perbendaharaan kata yang kita miliki.

Pada buku anak-anak sering ada pojok kata yang berisi kata-kata baru dan artinya. Meskipun kita sudah dewasa, tak ada salahnya meniru hal tersebut untuk meningkatkan keterampilan kita dalam membaca buku.

4. Membuat catatan

Keterampilan membaca
Keterampilan membaca buku bisa dilatih.
.
Selain mencatat kata-kata baru, catat pula poin-poin penting dari kalimat atau paragraf yang sedang dibaca.

Catatan itu bisa kita tulis langsung di halaman buku tersebut (di bagian pinggir), dicatat di sticky note, atau di buku catatan khusus.

Namun, jika buku tersebut bukan milik kita pribadi, sebaiknya jangan mencatat di halaman buku tersebut.

5. Mengajukan pertanyaan

Ketika sedang membaca, terkadang ada poin yang mengganjal pikiran kita atau menurut kita tidak jelas. Pertanyakanlah hal tersebut dan tulis di buku catatan.

Hal ini membantu kita untuk lebih memahami isi bacaan, sekaligus melatih untuk berpikir kritis.

Saat asyik membaca novel saja sering muncul pertanyaan-pertanyaan tentang tokoh dan alurnya, kan?

6. Simpan gawai

Di era digital sekarang ini, membaca buku memang bisa melalui gawai. Namun, ketika sedang melatih keterampilan membaca ada baiknya menggunakan buku fisik (alias buku cetak) saja.

Selain itu, singkirkan dulu ponsel ketika kita sedang membaca buku agar tidak terdistraksi oleh notifikasi atau tergoda untuk skrol-skrol media sosial.

Skor Berbahasa

Menguasai keterampilan berbahasa, termasuk keterampilan membaca, berpengaruh pada kemampuan belajar, berkomunikasi, bernegosiasi, bahkan dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Di dunia kerja pun keterampilan berbahasa ini diperlukan. Bahkan, ada beberapa profesi yang idealnya memiliki skor tinggi untuk keterampilan berbahasa ini, seperti dosen, penulis, wartawan, editor, penerjemah, dan pejabat publik.

Tentang skor berbahasa ini, Teman-teman bisa baca pengalaman Ada Resensi ketika mengikuti UKBI, Uji Kemahiran Bahasa Indonesia beberapa waktu lalu.

Rutinkan saja kebiasaan membaca setiap hari seperti yang dilakukan oleh Gates, pendiri Microsoft.

Membaca juga akan lebih menyenangkan dan efisien jika kita tahu teknik membaca yang tepat. Langsung saja cek artikel Teknik Membaca Buku yang Harus Kamu Coba untuk mengetahui mana yang paling cocok denganmu.

12 komentar

  1. Terima kasih sudah mampir dan membaca.

    BalasHapus
  2. Nah ini, aku kalau semisal baca buku maupun bacaan apapun di media sosial, kalau nemu kata-kata baru, pasti selalu aku catat. Menurutku, menemukan kata baru bisa melejitkan seni merangkai kata

    BalasHapus
  3. Klo aku mungkin plusnya di keterampilan mendengar dan menyimak, klo keterampilan menulia ini minus

    BalasHapus
  4. Saya dulu suka merangkum isi buku yang habis dibaca. Karena sewaktu sekolah dulu diajari demikian. Juga kalau ada kata-kata baru dan kata-kata sulit, saya catat tersendiri.

    BalasHapus
  5. Daku lebih suka baca buku fisik, ketimbang yang digital, karena lebih leluasa tatkala membalikkan lembar halamannya eeaa..
    Walau kadang bagian susahnya, lagi asik baca buku fisik eh tetep kepo dong mau lihat hape hehe.

    BalasHapus
  6. Iya betul kemampuan berbahasa banyak macamnya. Makanya kalau anak usia dini ada area kemampuan berbahasa, itu banyak sekali stimulasi dan kegiatannya mulai membacakan buku untuk mereka, membaca, mengeja, dll.

    BalasHapus
  7. Membaca buku bisa menambah kosakata dan kemampuan menulis juga. Semakin banyak membaca, semakin kaya pengetahuan kita.

    BalasHapus
  8. Orang yang sudah bisa dan lancar membaca, tidak semunaya mempunyai keterampilan membaca buku. Dan itu didapat dengan berbagai latihan ya. Dan saya setuju, saat melatih keterampilan membaca buku, maka singkirkan gawai, dan bacalah buku.

    BalasHapus
  9. Akutu lagi seneng buka gramedia Digitalku, teh..
    Kemarin lagi pingin nangis, aku pinjem beberapa buku dan yang aku baca duluan justru buku fiksi tema misteri, thriller gituu..

    Bangga banget akutu yaa, teh.. Karena suka genre ini kalau di tontonan.
    Kalau buku, bisa dihitung jari banget memilih genre seperti ini.

    Buku buatku bukan hanya melatih keterampilan, tapi lebih ke memuaskan emosi dan memenuhinya kembali dengan rasa yang baru.

    BalasHapus
  10. dulu waktu kecil aku suka membaca buku2 pengetahuan teknologi. tapi sekarang udah jarang bahkan gak sempet baca buku lagi, duh sepertinya kudu rajin baca buku lagi nih

    BalasHapus
  11. Memang kalau membaca buku kudu sekalian nyediain kertas sama bolpen. Begitu dapat quotes langsung bisa ditulis...

    BalasHapus
  12. Kadang aku tuh suka gak fokus kalau baca buku, baru beberapa halaman sudah terditraksi oleh hal lain. Semoga nanti bisa kembali fokus baca buku lagi.

    BalasHapus

Mohon maaf, komentar dengan link hidup akan saya hapus. Thanks.