Atlet yang Hobi Membaca Buku, Siapa Saja Mereka?

Orang yang gemar membaca buku sering dijuluki sebagai kutu buku. Wih, padahal kutu buku adalah sejenis serangga kecil yang merusak kertas dan jilidan buku.

Hm ... apa karena pembaca buku kelas berat selalu “melahap” buku apa saja dengan bahagia ya? Hm ... tapi ... kalau ada julukan lain yang tidak punya konotasi negatif, sepertinya lebih enak deh.

Orang yang hobi membaca buku juga sering diidentikkan dengan kacamata tebal, nerd, tidak suka kegiatan outdoor dan berolahraga, kuper, dan sebagainya.

Bener begitu atau tidak, sih?

Kenyataannya sih, banyak artis papan atas yang cantik dan ganteng juga hobi membaca. Misalnya Nicholas Saputra. Duh bahagia banget ya yang jadi buku bacaan, ditatap sedalam itu oleh Mas Nicsap. Untung bukunya nggak langsung meleleh di bawah tatapan matanya.

Tidak cuma artis, atlet dari berbagai cabang olahraga juga banyak yang hobi membaca. Baik atlet Indonesia, maupun atlet luar negeri.

Nah, kan. Salah lagi deh stereotip tentang orang yang hobi membaca buku.

Atlet yang Hobi Membaca Buku

Aktivitas sehari-hari seorang atlet pastilah sangat padat. Terlebih jika menjelang turnamen atau kejuaraan. Frekuensi dan durasi latihan pun bertambah.

Di sela-sela padatnya aktivitas dan latihan yang menguras tenaga, mereka masih menyempatkan diri untuk membaca buku. Kurang keren apa lagi tuh yang seperti itu?

Supaya tidak semakin penasaran, berikut ini para atlet Indonesia dan mancanegara yang gemar membaca buku.

1. Kobe Bryant

Sang legenda basket, Kobe Bryant.

Legenda basket dunia ini meninggal pada tanggal 26 Januari 2020 akibat kecelakaan helikopter. Bersama Bryant, putri keduanya juga menjadi korban.

Kepergian Kobe Bryant membuat dunia berduka, terlebih para penggemar olahraga basket. Banyak yang merasa kehilangan pabasket yang dikenal sebagai family man ini. Salah satu orang yang merasa kehilangan itu adalah Paulo Coelho.

Merasa familer dengan nama Paulo Coelho? Yes, dia adalah penulis novel yang karyanya telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

Di Indonesia pun novel terjemahan karya Paulo Coelho laris terjual. Misalnya Sang Alkemis, Brida, Veronika Memutuskan Mati, dan Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis.

Kobe Bryant yang senang membaca buku itu ternyata adalah penggemar karya Paulo Coelho. Buku karya Paulo Coelho yang menjadi favoritnya adalah The Alchemist.

Hebatnya, Kobe Bryant bukan sekadar suka membaca. Dia juga menulis buku. Ketika kecelakaan helikopter maut itu terjadi, Kobe sedang menulis buku anak-anak bersama idolanya, Paulo Coelho.

Naskah buku anak itu tak pernah selesai.

2. Serena Williams

Serena Williams memulai kariernya sebagai atlet tenis pada tahun 1995 dan memutuskan pensiun pada tahun 2022.

Luar biasa prestasinya selama 27 tahun di dunia tenis, ia bahkan dianggap sebagai salah satu petenis terhebat sepanjang masa.

Dia meraih 35 gelar Grand Slam. Dia juga meraih Golden Slam, yaitu memenangkan 4 gelar Grand Slam plus medali emas Olimpiade dalam waktu satu tahun. Sangat sedikit petenis dunia yang mampu meraih Golden Slam tersebut.

Di antara kesibukannya berlatih dan mengikuti turnamen tenis di berbagai negara, Serena masih gemar membaca buku.

Salah satu buku favoritnya adalah karya Spencer Johnson yang berjudul Who Moves My Cheese: An Amazing Way to Deal with Change in Your Work in Your Life. Serena mengakui buku tersebut memberi pengaruh besar pada dirinya.

3. Venus Williams

Quotes motivasi.

Seperti adiknya, Serena Williams, Venus juga merupakan salah satu petenis profesional tingkat dunia.

Sepanjang kariernya sebagai petenis profesional, ia meraih puluhan gelar juara, baik tunggal maupun ganda. Dalam Olimpiade tahun 2000 dan 2008, Venus dan Serena Williams menyabet medali emas tenis nomor ganda putri.

Sama seperti adiknya, Venus juga gemar membaca buku. D.C. Comics dan buku-buku karya J.K Rowling adalah favoritnya.

4. Serafi Anelies Unani

Atlet Indonesia pun ada yang memiliki hobi membaca buku, di antaranya adalah Serafi Anelies Unani.

Pelari berdarah Papua ini adalah salah salah satu atlet kebanggaan Indonesia. Pada tahu 2011, Serafi menyandang gelar sebagai Perempuan Tercepat di Asia Tenggara.

Sebelum meraih gelar tersebut, Serafi memenangkan berbagai lomba lari 100 meter di dalam dan luar negeri.

Sukses sebagai atlet tak membuat Serafi mengesampingkan pendidikan. Dia berhasil menyelesaikan pendidikan S1 dari Fakultas Hukum Universitas Surabaya.

Sejalan dengan perhatiannya pada pendidikan, Serafi juga hobi membaca buku. Buku-buku biografi tentang tokoh idolanya, yaitu Nelson Mandela, menjadi favoritnya.

Bahkan kalimat “berpura-puralah berani untuk menjadi pemberani” yang diucapkan Nelson Mandela dalam sebuah pidatonya, begitu menginspirasi Serafi.

5. Bambang Pamungkas

Bukan karena namanya “Pamungkas” lalu Ada Resensi letakkan di nomor pamungkas, lho, ya. Kebetulan aja ini mah.

Atlet sepak bola ini sangat gemar membaca buku-buku biografi para tokoh dunia. Bukan hanya biografi olahragawan yang dibacanya, melainkan juga biografi tokoh politik, seperti buku Bung Karno yang berjudul Penyambung Lidah Rakyat.

Selain gemar membaca buku, Bambang juga suka menulis. Selain rajin menulis di blog pribadi, dia juga sudah menulis buku.

Hayoooo, kamu yang penulis buku suka main bola juga atau tidaaak? Hehe....

Tentunya, masih banyak atlet lain yang juga hobi membaca buku. Di dalam negeri misalnya, ada Ika Yuliana, atlet panahan yang hobi membaca komik One Piece.

Ada pula Ryuji Utomo, atlet sepak bola yang suka membaca buku-buku sastra, antara lain The Five People You Meet in Heaven karya Mitch Albom.

Jangan lupakan pula Pramudya Kusumawardana. Atlet bulutangkis ini suka sekali membaca buku motivasi untuk membangun mentalnya sebelum bertanding.

Konsisten Membaca

Membaca menambah wawasan dan menyehatka  pikiran.

Sungguh banyak manfaat membaca buku yang bisa kita dapatkan, seperti Pramudya Kusumawardana yang menjadi lebih tenang ketika akan bertanding.

Kesibukan bekerja dan berbagai rutinitas sehari-hari hendaknya tak membuat kita jadi enggan membaca.

Tidak perlu selesai membaca satu buku dalam sekali duduk, kok. Satu dua halaman per hari juga cukup, asalkan kita bisa konsisten melakukannya.

Bahkan, tak harus membaca buku cetak jika ingin membaca. Buku digital juga bisa menjadi pilihan. Di Platform Membaca Buku Digital, kita bisa bebas memilih buku mana yang akan kita baca.

Dalam artikel selanjutnya, ada deretan kata-kata motivasi untuk poster ayo membaca buku. Kata-kata tersebut bisa Teman-teman gunakan untuk kampanye senang membaca. Yuk, gaskeun!