Pameran buku merupakan ajang yang ditunggu-tunggu, termasuk oleh Ada Resensi. Selain bisa cuci mata, juga bisa berburu buku murah berkualitas dengan harga diskon. Kamus, ensiklopedia, dan tesaurus yang biasanya dijual dengan harga mahal pun bisa didapat dengan harga miring.
Tentu saja asalkan telaten mencarinya. Kalau tidak telaten mengitari arena
pameran buku yang bisa bikin kaki gempor dan betis berkonde, sini ikut jastip buku saja sama Ada Resensi. Hehe….
Kamus, Ensiklopedia, dan Tesaurus
Selain buku-buku bacaan biasa, di
pameran buku juga sering ada kamus, ensiklopedia, dan tesaurus.
Secara tampilan, ketiga jenis buku
ini mantep kalau berjejer di rak buku karena biasanya hardcover. Ketebalannya
beda-beda. Ada yang setabal batako, ada yang setipis harapan untuk bersamanya.
Bagi pekerja di bidang tulis-menulis,
apa pun jenis tulisan dan medianya, tiga jenis buku itu merupakan koleksi
penting.
Baca Juga: Kerja Penulis Itu Apa Saja?
Kamus
Contoh kamus dwibahasa. |
Mengutip dari KBBI, kamus adalah karya
rujukan atau acuan dalam bentuk cetak maupun digital yang memuat kata dan
ungkapan. Kamus dapat disusun menurut abjad atau tema, berisi keterangan
tentang makna, pemakaian, atau terjemahan.
Singkatnya, kamus berisi daftar
kata-kata (istilah) dan artinya. Gunakan kamus jika ingin mencari arti sebuah
kata. Ingat ya, untuk mencari arti kata, bukan mencari jodoh.
Dibandingkan ensiklopedia dan
tesaurus, kamus lebih populer. Anak-anak SD pun sudah mengenal kamus, tentunya
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Biasanya berupa kamus saku Bahasa Inggris
atau Bahasa Indonesia.
Kita bisa menemukan bermacam-macam
kamus. Namun, secara garis besar ada dua macam kamus.
1. Kamus Bahasa
Kamus bahasa ini bisa dibedakan lagi
menjadi tiga macam.
- Kamus ekabahasa. Misalnya Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Kata atau istilah dalam bahasa Indonesia dijelaskan juga dalam
bahasa Indonesia.
- Kamus dwibahasa. Misalnya Kamus Bahasa
Inggris-Prancis, Kamus Bahasa Arab-Korea, dan Kamus Bahasa Jawa-Indonesia.
- Kamus multibahasa. Misalnya Kamus
Indonesia-Inggris-Arab
2. Kamus Subjek
Contoh kamus subjek. |
Kamus subjek ini berisi
istilah-istilah dalam bidang ilmu tertentu dan definisinya.
Ada banyaaak sekali kamus subjek ini.
Misalnya kamus mode, kamus sejarah, kamus biologi, kamus marketing, kamus
hukum, kamus properti, dan kamus kedokteran.
Baca Juga: UKBI, Uji Kemahiran Bahasa Indonesia
Ensiklopedia
Contoh ensiklopedia. |
Kembali mengutip dari KBBI,
ensiklopedia adalah karya rujukan yang berisi keterangan atau uraian tentang
berbagai hal dalam bidang ilmu pengetahuan. Ensiklopedia ini biasanya disusun
menurut abjad atau tema.
Ensiklopedia (encylcopedia) berasal
dari bahasa Yunani, egkyklios paideia. Artinya sebuah lingkaran atau
pengajaran yang lengkap.
Ensiklopedia bukan barang baru di
Indonesia. Mengutip dari gramedia.com, ensiklopedia tertua di Indonesia adalah
Cantaka Parwa yang ditulis pada abad 9 Masehi.
Ensiklopedia berbahasa Jawa Kuna ini
berisi ilmu pengetahuan, mitologi, dan wiracarita.
Beda Kamus dan Ensiklopedia
Kalau kamus hanya memberikan definisi
kata/istilah, ensiklopedia memberi penjelasan yang lebih luas.
Misalnya nih, topi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, topi adalah tudung
kepala.
Menurut Kamus Mode Indonesia (Irma Hadisurya, Gramedia, 2011: 209), topi adalah penutup kepala pria dan wanita, berfungsi sebagai pelindung dari cuaca, sebagai bagian dari tradisi keagamaan, budaya, sosial, atau kemiliteran, sebagai identitas suatu kelompok, institusi, atau sebagai pelengkap busana modis.
Bagaimana menurut ensiklopedia?
Ensiklopedia bisa membahas topi
secara lebih luas. Mulai dari sejarah topi, perkembangan mode topi dari masa ke
masa, bahan pembuat topi, orang terkenal yang mengenakan topi, dan sebagainya.
Bahasan tentang topi dalam ensiklopedia. |
Saat ini ada banyak sekali
ensiklopedia. Misalnya ensiklopedia hadis, ensiklopedia sains, ensiklopedia
binatang langka, dan ensiklopedia kuliner.
Banyak pula ensiklopedia yang dibuat
khusus untuk anak-anak.
Tesaurus
Contoh kamus dan tesaurus. |
Biar adil, pengertian tesaurus juga
kita kutip dari KBBI, ya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tesaurus adalah
buku referensi berupa daftar kata dengan sinonim dan antonimnya.
Kalau kamus hanya memberi definisi
pada sebuah kata, maka tesaurus juga memberikan sinonim (kata-kata yang
bermakna sama). Kata-kata tertentu dilengkapi pula dengan antonim, hiponim, dan meronim.
Misalnya nih, kata malas.
Dalam KBBI, malas adalah tidak mau
bekerja atau mengerjakan sesuatu; tidak bernafsu, tidak suka, segan, enggan.
Dalam Tesaurus Alfabetis Bahasa
Indonesia, malas memiliki sinonim dengan alpa, ayal, bengal, berat ekor, berat
kaki, berat pinggul, berat siku, berat tangan, berat tulang, celih, celika, cuai,
culai, enggan, indolen, kelesa, lalai, lamban, lambat, leka, lengah, lengkah,
lesu, loyo, lundung, makan tidur, melempem, rengsa, santai, segan, seleder,
taufah, teledor, wegah. Antonim (lawan kata) malas adalah rajin, cekatan.
Baca Juga: Bagaimana Menjadi Penulis
Lebih Berwawasan
Tidak semua kamus, ensiklopedia, dan
tesaurus harus dimiliki. Kalau semuanya mah saldo rekening bisa jebol.
Pilih-pilih saja yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Kalau kita sedang mempelajari Bahasa Melayu, memiliki Kamus Bahasa
Melayu-Indonesia akan sangat berguna.
Kalau akan menulis novel dengan latar
belakang sejarah, bacalah ensiklopedia yang relevan.
Begitu juga para pegiat blogging dan influencer. Membaca ensiklopedia kuliner akan sangat
membuka wawasan tentang dunia kuliner. Ketika mengulas makanan, ulasannya akan
lebih dalam dan bergizi.
Kabar gembiranya, KBBI dan Tesaurus
sudah ada ekstraknya, eh ada versi daringnya. KBBI di https://kbbi.kemdikbud.go.id/ dan tesaurus di http://tesaurus.kemdikbud.go.id/tematis/.
Selamat menjadi lebih keren dengan
membaca.
Salam.
Aku baru tahu ada kaus bahasa Indonesia Jawa, jadi penasaran pengen punya
BalasHapusUntung sudah ada versi daringnya dan bisa kita akses dengan mudah. Biasanya saat menulis artikel aku suka banget menggunakan tesaurus untuk mencari padanan kata sih hehehe
BalasHapus