Sinopsis Delapan Peri
Selamat datang di dunia
ajaib dan tidak kasat mata! Ada peri hutan yang ingin membantu, kekuatan hitam
yang memaksamu menghilang dari kehidupan sehari-hari, toples kembang gula yang
selalu menyodorkan beragam pilihan, malaikat yang turun ke bumi, maupun
keajaiban-keajaiban kecil di dalam hati yang membuka matamu untuk lebih
mencintai hidup.
Sitta Karina kembali
dengan torehan kisah remaja yang manis, sedih, inspirasional, dan kini penuh
sentuhan alam supranatural.
Sebuah kumpulan cerpen dari kisah-kisah yang pernah
dimuat di majalah CosmoGIRL! Indonesia dengan beberapa ilustrasi krayon yang
bernuansa sureal.
Ada Resensi
Jangan terkecoh dengan kata-kata
dunia ajaib, tidak kasat mata, peri hutan, supranatural, dan sebagainya yang
tertulis di blurb buku. Buku kumpulan
cerpen ini berkisah tentang remaja dan permasalahannya sehari-hari.
Meski “permasalahan
sehari-hari”, Sitta mengemasnya dengan matang. Membaca buku ini saya seperti
menemukan cerita remaja yang berbeda dengan anggapan umum tentang cerita
remaja.
Sitta tak hanya bercerita
tentang cinta remaja. Ia juga bertutur tentang banyak hal lain di dalam
kehidupan remaja. Dari hubungan dengan ibu tiri dalam Tujuh Cupcakes Spesial,
persinggungan dengan dunia politik dalam Suaraku Sekarang dan Nanti, hingga Bhineka
Tunggal Ika dalam Warna-Warni Tetap Satu Warna.
Ia juga paham jika Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna yang mendalam dan tidak hanya untuk orang Indonesia saja. Berbeda-beda tetap satu juga merupakan sebuah motto yang dapat diaplikasikan pada seluruh orang di dunia. Bahwa walau warna kulit berbeda namun ia tetap menjadi bagian dari komunitas dunia yang memiliki hak yang sama untuk stand proud.
Sayangnya, dalam cerpen Sparkling Ran, Hanum sang Ketua OSIS yang sekaligus menjadi Ketua Prom Night akhirnya mengizinkan sebotol minuman beralkohol
dikonsumsi ramai-ramai. Kalau tiap orang hanya minum sedikit-sedikit, toh tidak
akan sampai mabuk.
Ran tersenyum. Hanum si Ketua OSIS ternyata tidak alim-alim banget.
Delapan Peri berisi 16
cerpen, semuanya pernah dimuat di majalah Cosmo Girl dalam rentang waktu
2008-2009. Cerpen yang menjadi judul buku ini sendiri diletakkan di paling
akhir.
Ke-16 cerpen dalam buku
ini adalah Suaraku Sekarang dan Nanti, Thong, Wish You Were Here, Gips Cinta
Buat Jehan, Transparan, 50:50, Tujuh Cupcake Spesial, Sekolah Kehidupan,
Sparkling Ran, BFF, Mencium Wangi Hujan, Warna-Warni Tetap Satu Warna, Goth is
Me, Huruf-Huruf yang Melayang, dan Delapan Peri.
Bagi saya kumcer ini layak
dibaca (meski secara pribadi kurang sreg dengan ending Sparkling Ran). Namun,
sepertinya buku yang terbit perdana tahun 2010 ini belum ada cetak ulangnya.
Identitas
Buku
Judul: Delapan Peri
Pengarang: Sitta Karina
Rachmidiharja
Penerbit: Terrant Books,
2010
Tebal: 172 halaman
Tidak ada komentar
Mohon maaf, komentar dengan link hidup akan saya hapus. Thanks.