Hijab for Sisters

Jastip Online di Masa Pandemi

 

Jastip online
Jastip buku dari Gudang Penerbit Mizan.

Beberapa tahun belakangan ini usaha jastip online mulai ramai. Macam-macam barang bisa dijadikan objek jastip alias jasa titip. Sebutlah jastip makanan, pakaian, buku, hingga peralatan rumah tangga.

Jastip Itu Apa?

Jastip adalah jasa membelikan barang-barang sesuai pesanan pelanggan. Biasanya dilakukan di tempat tertentu dan pada waktu tertentu.

Misalnya jastip buku dari BBW, OOTB Mizan, atau gudang penerbit, jastip pakaian dari factory outlet, serta jastip peralatan rumah tangga dari IKEA.

Jastip ini umumnya dilakukan secara online dengan mengandalkan media sosial (Facebook, Instagram, Whatsapp).

Orang yang memberikan jasa titip belanja barang ini lazim disebut dengan jastiper.

Jastiper juga biasa melakukan live shopping, mengunggah foto atau video langsung dari lokasi jastip. Pelanggan jastip online tinggal menyebutkan mau membeli barang yang mana.

 

Jasa Titip Bukan Kerja Bakti

Jastip adalah sebuah ladang bisnis. Ada perputaran uang di sana. Ada barang dan jasa yang harus dibayar.

Jastiper juga bukan orang yang sedang kerja bakti atau kerja sosial. Jastiper mendapatkan bayaran dari jasa yang ia berikan.

Logikanya gini, deh. Kita duduk atau rebahan santai di rumah sambil nunjuk-nunjuk barang yang kita inginkan.

Nun di lokasi jastip sono, jastiper kita mondar-mandir mencarikan barang pesanan kita. Mencermati kondisi barang, lalu memilihkan yang terbaik.

Lokasi jasa titip bisa hanya seluas satu lapangan voli, bisa juga sampai dua kali luas lapangan bola. Jastiper biasanya tidak hanya satu kali berjalan berkeliling.

Perjuangan lainnya, lokasi jastip tak selalu nyaman ber-AC. Selain itu, sering pula ada larangan untuk makan dan minum di dalam ruangan.

Tidak minum setelah sekian lama berjalan kaki mondar-mandir di area seluas itu? Rasanya seperti mau pingsan!

Setiba di meja kasir, jastiper pun harus menalangi dulu belanjaan pelanggannya. Dan tentu saja, mereka bukan sedang kerja bakti.

 

Peluang Usaha Jastip

Di masa pandemi, peluang jastip tetap ada. Ketika mal dan pertokoan sudah dibuka pun tidak semua orang mau berepot-repot ke mal.

Bisa karena enggan dengan prokesnya, belum divaksin, atau punya anak di bawah umur 12 tahun.

Dengan menggunakan jasa titip, pelanggan seperti memiliki asisten pribadi untuk mencarikan barang yang dibutuhkan. Jastip online terasa lebih personal dibandingkan toko online pada umumnya.

Usaha jastip online
Peralatan makan yang menggemaskan di Mutiara Kitchen.


Jasa Titip di Masa Pandemi 

Untuk membuka jastip online di masa pandemi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Vaksinasi Covid-19

Vaksinasi memang tidak membuat kita kebal terhadap penyakit. Namun, akan lebih memiliki daya tahan. 

2. Aplikasi PeduliLindungi

Instal aplikasi PeduliLindungi ini di ponsel agar bisa masuk ke mal, pertokoan, dan area komersil lainnya. 

3. Tetap jalankan protokol kesehatan

Tetap gunakan masker selama aktivitas jastip. Bawa pula masker cadangan, handsanitizer, dan tisu basah. Jika muslim, bawa peralatan shalat sendiri. 

4. Siapkan pembayaran nontunai.

Untuk memperkecil risiko penularan virus melalui lembaran uang, banyak toko yang hanya menerima pembayaran nontunai (m-banking, e-wallet, kartu debit, kartu kredit). 

5. Konsumsi makanan bergizi dan multivitamin

Memulai hari tidak cukup hanya dengan senyum, tetapi juga harus makan. Lengkapi dengan multivitamin secara rutin untuk menjaga daya tahan tubuh.

Usaha jasa titip membutuhkan kekuatan fisik, terutama kaki. Konsumsi vitamin D secara teratur untuk membantu memelihara kesehatan dan kekuatan tulang. 

6. Istirahat cukup.

Cukup istirahat sebelum dan sesudah jastip ke lokasi perbelanjaan.

 

Omong-omong, kalau mau jastip buku bisa hubungi saya. Saya sering membuka jastip buku dari berbagai event di Bandung. Buku anak, fiksi (novel), dan buku nonfiksi (motivasi, resep, dsb). Tentu saja, semuanya buku original.

 

Salam,

www.adaresensi.com

15 komentar

  1. Jasa titip online di masa pandemi. Jastip buku, jastip makanan, dan sebagainya.

    BalasHapus
  2. Jastiper bukan sedang kerja bakti atau kerja sosial

    hahaha bener banget

    termasuk yang titip oleh oleh nih, mereka harus tau sedang menggunakan jasa jastiper

    karena ybs harus keluar uang untuk transportasi,

    korban tenaga, waktu dan uang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mestinya ucapan "Jangan lupa oleh-olehnya yaaa...." disertai dengan transfer uang buat membeli oleh-olehnya ya :D

      Hapus
  3. mantap nih masih marak event buku ternyata ya di bandung. kapan2 boleh nitip, deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha, kalimatku nggak pas ya. Selama pandemi sih sepi, Kak. Tutup semua. Maksudku, kalo ada event, aku buka jastip. Kalo nggak ya aku rebahan aja di rumah :D

      Hapus
  4. Iya, benar jastip bisa jadi peluang usaha juga. Ku pernah pakai jasa jastip buat beli makanan khas suatu daerah.

    BalasHapus
  5. Banyak yang salah kaprah sama jastiper. Dia kira gratis. Wkwkwwk. Beberapa temanku jadi jastiper karena dia tinggal di Jepang. Lumayan loooh penghasilannya.

    BalasHapus
  6. iya sekarang jasa titip atau jastip makin banyak ya mbak
    jadi salah satu peluang bisnis juga ya

    BalasHapus
  7. Aku pernah berpikir bahwa jastip adalah teman yang memberikan jasa titip membelikan sesuatu. Dan kupikir itu dulu gratis, atau kalau pun mau ngasih ya seikhlasnya saja. Hehehehe

    BalasHapus
  8. Dengan terbatasnya mobilitas, jastip memang berasa banget. Terutama untuk produk-produk yang memang jarang banget dijual on-line atau memang susah untuk didapat. Saya pernah ikutan jastip durian Musang King yang ditawarkan dari teman yang lagi berada di KL. Waahh beneran asik banget. Meski harus membayar lebih untuk jasa, tetap aja worth it.

    BalasHapus
  9. Ya ampun aku banget selama masa pandemi sering banget pake jastip, apalagi jastip makanan akuuh banget

    BalasHapus
  10. Daku salut dengan orang² yang melakoni jastip ini.
    Karena nyari buku sendiri muter² toko buku aja puyengnya bikin laper. Apalagi ini pesanan orang.
    SemangatCiee selalu dah pokoknya

    BalasHapus
  11. Dahulu jastip lebih beken untuk barang2 import
    Saat ini di era pandemi, ketika banyak aktivitas di ruang terbuka kian terbatas org2 yg melakoni sebagai jastiper ini punya peranan

    BalasHapus
  12. Iya mbak, jastip memang peluang. Banyak yang mager soalnya. Jadi lebih senang memakai jasa titipan. Apalagi kalau yang ditawarkan barang branded yg lagi diskonan. Daripada capek antre mending pakai jastip saja ya...

    BalasHapus

Mohon maaf, komentar dengan link hidup akan saya hapus. Thanks.