Hijab for Sisters

Lakukan Ini Jika Menyesal Membeli Buku Bajakan


Cara memusnahkan buku bajakan


Penjualan buku bajakan semakin meresahkan! Tidak hanya penulis, penerbit, dan toko buku resmi yang dirugikan, tetapi juga pembaca.

Yang Ada Resensi maksud tentu saja pembaca cerdas dan berada di jalan yang benar, alias pembaca yang hanya mau membeli dan membaca buku ori.

Memangnya buku bajakan tuh berada di jalan sesat ya?

Oh iya, dong! Produsen, penjual, dan pembeli buku bajakan adalah orang-orang yang berada di jalan kegelapan. Orang-orang yang mengambil keuntungan dari mencuri hak orang lain, orang-orang yang merampas periuk nasi orang lain.


Katanya Ori, eh Kok Bajakan

Kalau beberapa dekade lalu penjualan buku bajakan dilakukan sembunyi-sembunyi, sekarang sudah tidak tahu malu lagi. Mereka terang-terangan menjual buku bajakan.

Sialnya, ada pula yang dobel sesat. Sudahlah menjual buku bajak eh bilangnya jual buku buku ori. Terutama di dunia jual beli buku secara online, termasuk di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia.

Kalau langsung menyentuh fisik buku, pembeli cerdas akan tahu perbedaan buku bajakan dan asli. Mereka akan membolak-balik dan mengecek buku itu untuk memastikan keasliannya.

Nah kalau online, sering kali hanya mengandalkan penjelasan penjual.

Ketika ditanya oleh pembeli, ada penjual yang terus terang bilang buku yang dia jual itu kw alias bajakan. Tapi ada juga yang bilang bukunya ori.

Katanya ori, tapi pas bukunya datang eh ternyata bajakan!

Semangat untuk membaca buku itu pun bisa langsung hilang, berganti dengan rasa kesal dan kecewa.


Jika Terlanjur Membeli Buku Bajakan

Stop normalisasi buku bajakan
Stop normalisasi buku bajakan!

Karena bukunya sudah terlanjur dibeli, apa yang harus kita lakukan? Mau baca buku itu ... udah males banget. Tambah lagi hurufnya sering buram dan banyak halaman yang kosong.

Kalau pun huruf-hurufnya cukup jelas, rasa kesal dan (mungkin juga) rasa bersalah karena membeli buku bajakan tak bisa hilang begitu saja.

Masalah berikutnya, buku bajakan yang terlanjur sampai ini mau diapakan?

Memberikan buku bajakan itu pada orang lain atau menyumbangkannya ke taman baca bukanlah tindakan yang baik. Tindakan itu hanya akan memperpanjang rantai penyebaran buku bajakan.

Lebih parah lagi kalau gara-gara menerima buku bajakan dari kita, si penerima lantas berpikir “Oh, nggak apa-apa kok beli buku bajakan.”

Astagfirullah. Kita jadi ikut membuat dosa jariyah.

Ada Resensi pun tidak menyarankan untuk membakar buku bajakan tersebut karena asapnya bisa mencemari udara.

Jika terlanjur membeli buku bajakan, cara-cara berikut bisa dilakukan:

1. Report!

Jika buku bajakan itu berasal dari marketplace, segera ajukan pengembalian uang dan barang. Biasanya cepat ditangani kalau disertai video unboxing.

Jika lupa membuat video unboxing, lalu permintaan pengembalian uang dan barang ditolak, langsung report saja toko itu. Begitu juga kalau pembelian online melalui media sosial.

2. Daur ulang

Kertas buku bajakan bisa dijadikan sebagai bahan daur ulang. Lepas-lepaskan lembarannya, lalu rendam di dalam air, kemudian hancurkan (bisa menggunakan blender) hingga menjadi bubur.

Supaya hasil daur ulangnya lebih bagus, bisa tambahkan kulit bawang merah atau serat tanaman yang berwarna.

3. Alas kandang

Jika memelihara kucing atau hewan lucu lainnya di rumah, kertas dari buku bajakan itu bisa dijadikan sebagai alas kandang atau alas tidurnya.

Selain itu, kertas buku bajakan ini juga bisa digunakan untuk membuang kotoran kucing. Kadang-kadang kan ada saja tuh kucing peliharaan yang pup di lantai rumah walaupun sudah disediakan bak pasir khusus.

4. Ganjal pintu

Jika buku bajakan itu cukup tebal, bisa juga dijadikan pengganjal pintu.

5. Pembungkus

Kalau berjualan sayur-mayur dan semacamnya, kertas buku bajakan bisa dijadikan pembungkus ikan asin, cumi asin, bawang, macam-macam rimpang, dan sebagainya.

Kalau punya toko online, lembar-lembar buku bajakan itu masih bisa dimanfaatkan untuk packing. Diperlukan sedikit usaha menyambung lembaran-lembaran itu hingga berukuran cukup besar untuk membungkus paket.

6. Dikilo

Mau dikilo ke tukang rongsokan (tukang loak, tukang rombeng) aja?

Boleeeh. Namun, pastikan untuk melepaskan jilidan dan lembaran-lembaran kertasnya lebih dulu. Kualitas buku bajakan yang jelek akan mempermudah proses pelepasan ini.

Buku bajakan yang dikilo dalam bentuk utuh sangat mungkin akan dijual lagi sebagai buku, dan bertambah panjanglah rantai penyebaran buku bajakan ini.

7. Setor ke bank sampah

Daur ulang kertas buku bajakan
Musnahkan buku bajakan.

Buku bajakan yang sudah dilepas-lepas lembarannya juga bisa disetor ke bank sampah terdekat. 

Jika di dekat rumah tidak ada bank sampah, bisa kirimkan ke komunitas-komunitas pengelola sampah seperti Waste4change, DuitIn, Jagalitera, dan Bank Sampah Bersinar yang menerima sampah kertas.

Sampah-sampah kertas itu nanti akan mereka kelola lebih lanjut menjadi barang baru yang bernilai guna.


Buku Bajakan yang Ada Ayat Suci

Cara-cara di atas berlaku untuk buku bajakan yang tidak berisi ayat-ayat suci Al-Quran.

Jika buku bajakan itu adalah buku motivasi islami atau buku-buku islami lain yang di dalamnya tertulis ayat-ayat suci, maka perlakuannya beda lagi.

Mengutip dari Republika, untuk menjaga kemuliaan ayat-ayat Al-Quran, lembar-lembar tersebut bisa dimusnahkan dengan cara dibakar, dihancurkan sampai tak berbentuk lagi, atau dikubur di tempat yang tidak diinjak orang. 

Penutup

Jual beli buku bajakan bukan hanya terlarang dalam hukum negara tetapi juga dalam hukum agama.

Jika terlanjur membeli buku bajakan, sebaiknya musnahkan buku bajakan dengan cara terbaik yang tidak menyakiti bumi, juga tidak memperpanjang rantai penyebaran buku bajakan.

Next, Teman-teman bisa membaca artikel mengenai Ciri-ciri Buku Bajakan di Marketplace untuk meminimalkan risiko terkecoh membeli buku bajakan.

1 komentar

Mohon maaf, komentar dengan link hidup akan saya hapus. Thanks.